Cupang Adu

Pada umumnya tubuh ikan cupang aduan memiliki 3 warna dasar yaitu: warna kelabu, hijau dan warna biru. Dimana warna-warna tersebut masih mempunyai corak yang berbeda.
Contoh:
Warna kelabu mempunyai corak : kelabu merah, kelabu hitam, silver dan lainnya.
 Begitu juga cupang adu dengan tubuh berwarna hijau atau biru.

Pada tulisan ini saya akan berbagi pengalaman tentang hasil warna persilangan pada budidaya cupang adu yang pernah saya lakukan.

Cupang Adu warna kelabu
- jika dipijahkan dengan cupang warna kelabu menghasilkan anakan berwarna Kelabu.
- jika dipijahkan dengan cupang warna hijau menghasilkan anakan berwarna Biru.
- jika dipijahkan dengan cupang warna biru menghasilkan anakan berwarna Kelabu dan Biru
.
Cupang Adu warna hijau
- jika dipijahkan dengan cupang warna hijau menghasilkan anakan berwarna Hijau.
 - dipijahkan dengan cupang kelabu menghasilkan anakan berwarna Biru.
- jika dipijahkan dengan cupang warna biru menghasilkan anakan berwarna Hijau dan warna Biru

Cupang Adu warna biru
- jika dipijahkan dengan cupang kelabu menghasilkan anakan berwarna Biru dan Kelabu.
- jika dipijahkan dengan cupang hijau menghasilkan anakan berwarna Biru dan Hijau
 - jika dipijahkan dengan cupang biru menghasilkan anakan berwarna Biru, Hijau dan warna Kelabu

 Dengan demikian dapat kita bayangkan berapa banyak warna corak apabila ikan  cupang aduan yang kita pijahkan (budidayakan) menghasilkan 3 (tiga warna dasar).


Merawat Cupang Adu

     Setelah berumur sebulan, biasanya anak “ikan cupang  adu” sudah tumbuh sirip.  Selain itu anak ikan juga sudah bisa mengkonsumsi jentik nyamuk (cuk). Hal ini menandakan pemijahan yang kita lakukan berhasil, walaupun hasilnya kurang memuaskan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembesaran dan merawat cupang adu antara lain:
1. Wadah Pembesaran Anak cupang adu (lubuk)
- dapat berupa bak semen ataupun kolam tanah.
Sebaiknya kolam terletak ditempat yang ternaungi, tetapi masih memperoleh sinar matahari

Nb:
Ada juga penangkar yang menggunakan Bak pemijahan menjadi bak pembesaran anak ikan.

2. Pemindahan Anak Cupang
diantara anak cupang tersebut pasti ada pertumbuhannya bongsor dan ada yang lambat. Untuk itu perlu dilakukan seleksi, ikan yang berukuran sama dimasukkan dalam wadah yang sama.
Waktu penyeleksian yang terbaik adalah sore hari setelah ikan di beri makan.
Pemindahan harus dilakukan secara serentak agar ikan tidak berkelahi.

3. Pemberian Pakan
Pakan yang  cocok untuk anakan cupang adu adalah jentik nyamuk atau kutu air.

4. Pergantian Air
Menjaga agar air selalu bersih agar kesehatan ikan cupang adu terjaga


Perawatan Anak Cupang Adu


Pada awal kehidupannya, larva cupang aduan sering jatuh kedasar kolam karena belum pandai berenang.
Larva tersebut akan ditangkap dengan mulut oleh induk jantan, kemudian disemburkan ke gelembung udara. Induk jantan dapat dipindahkan jika gelembung udara telah habis.Ada juga yang memindahkan induk jantan ketika anak cupang telah berumur 1 bulan atau lebih.
Saat baru menetas, anak cupang berukuran sangat kecil, larva cupang adu membawa kuning telur sebagai cadangan makanan sebelum sanggup memakan pakan yang diberikan. Sebaiknya saat ini tidak memberikan pakan untuk larva cupang, karena makan tersebut akan membusuk dan dapat mempengaruhi kesehatan cupang.
Pada 3 – 4 hari pertama, larva cupang diberi pakan infusoria, selanjutnya anak cupang dapat diberi kutu air (daphnia).

Pemberian Pakan
- Pakan yang  cocok untuk anakan cupang aduan adalah kutu air dan jentik nyamuk (cuk).
- Pemberian pakan cukup dua kali sehari yaitu pagi dan sore.
- Kalau anak cupang berukuran kecil, jentik nyamuk harus berukuran kecil.
- Pakan yang diberikan harus habis agar air di kolam tidak kotor.

Pergantian Air
- Jika air terlihat kotor, sesegera mungkin kotorannya dibersihkan dan airnya diganti dengan yang baru. - Membuang kotoran dan sisa pakan dalam air dilakukan dengan cara menyifon, yaitu menyedotnya dengan menggunakan selang.
- Jumlah air yang dibuang harus tidak lebih setengah isi kolam.
Tujuannya agar suhu air tidak berubah drastis.


Budidaya Ikan Cupang Adu

Proses Pemijahan / Perkawinan Cupang Adu

Cupang aduan termasuk kelompok ikan yang membuat gelembung udara pada saat ingin kawin. Untuk itu diperlukan tanaman air yang berdaun lebar seperti eceng gondok (Eihornia crassipes) atau kiambang (Pistia stratiotes) agar cupang jantan segera membuat dan menempelkan gelembung udara pada tanaman tersebut.  Cupang adu jantan dimasukkan ke dalam bak pemijahan terlebih dahulu.
Hal ini dapat dilakukan pada pagi atau sore hari.
Setelah induk jantan membuat dan menempelkan gelembung udara pada tanaman air, pada sore harinya induk betina dapat dimasukkan kedalam bak (kolam) pemijahan.
Biasanya induk jantan akan terus menyerang induk betina.
Pastikan ada banyak tempat persembunyian untuk induk betina untuk menghindari intimidasi, dan memeriksa pasangan secara teratur untuk mencegah cedera serius.

Jangan khawatir..... karena itu adalah proses sebelum perkawinan untuk budidaya cupang adu.

Bila memang sudah siap untuk kawin...,
cupang adu betina akan segera menghampiri cupang jantan.
 Lalu betina akan diajak untuk mendekati gelembung udara, dipeluk sehingga keduanya menempel dan tak bergerak. Beberapa saat kemudian, telur keluar dari tubuh betina dan segera dibuahi oleh induk jantan.
Telur – telur tersebut ditangkap oleh mulut cupang adu jantan, lalu ditempelkan di gelembung udara.Penempelan dilakukan dengan cara menyemburkan telur tersebut dari mulutnya.
Setelah telur disemburkan, induk jantan akan mendekati kembali induk betina untuk kawin lagi. Proses ini dilakukan berkali – kali sekitar 3 – 4 jam.
Perkawinan akan selesai jika induk betina sudah tidak mengeluarkan telur – telur atau induk jantan sudah mengusir betinanya. Inilah waktu yang paling tepat untuk mengangkat induk betina.
Bila tidak segera di angkat, induk jantan akan terus menyerang dan melukai induk betina.
Induk betina yang baru dikawinkan di istirahatkan di tempat atau bak terpisah.
Pada saat induk betina beristirahat, induk cupang adu jantan akan menjaga telur – telur hingga menetas.  Umumnya telur akan menetas setelah 3 hari.
Saat baru menetas, larva cupang adu membawa kuning telur sebagai cadangan makanan sebelum sanggup memakan pakan yang diberikan.
Sebaiknya saat ini tidak memberikan pakan untuk larva cupang, karena makanan  tersebut akan membusuk dan dapat mempengaruhi kesehatan cupang.

Pada awal kehidupannya, larva cupang aduan sering jatuh kedasar kolam karena belum pandai berenang.
Larva tersebut akan ditangkap dengan mulut oleh induk jantan, kemudian disemburkan ke gelembung udara. Induk jantan dapat dipindahkan jika gelembung udara telah habis.


Budidaya Cupang Aduan

Sarana Pemijahan

Setelah kedua induk jantan dan betina telah didapat, selanjutnya kita mempersiapkan sarana pemijahan cupang adu
Biasanya sarana pemijahan yang digunakan berupa:

- Ember plastik
- Drum bekas
- Bak Semen
  • Untuk pemijahan diperlukan bak semen berukuran 100 cm x 100 cm. Bak yang baru selesai dibuat jangan langsung digunakan, biarkan dahulu agar bau semennya hilang. Untuk menghilangkan bau semen, bak diisi dahulu dengan air dan dibiarkan selama satu minggu, lalu dikuras. Selanjutnya bak tidak diisi air selama tiga hari.
  • Air kolam perlu disterilisasi dahulu sebelum dipergunakan. Hal ini bertujuan agar serangan penyakit dan parasit pada kolam dapat di cegah. Sterilisasi air biasanya mempergunakan antibiotika prefuran atau tetrasiklin sebanyak 10 ppm yang dilarutkan ke dalam bak. Ada juga yang menggunakan garam dapur atau daun ketapang.
- Aquarium
  • Aquarium yang dipergunakan untuk memijahkan cupang adu berbeda – beda ukurannya. Ada yang menggunakan akuarium ukuran 40 cm x 60 cm, adapula 20 cm x 40 cm dengan ketebalan kaca 2 mm. Ukuran yang kedua ini banyak digunakan oleh para penangkar. Peletakan akuarium untuk pemijahan harus diperhatikan. Tempat terbaik untuk meletakkannya adalah tempat yang teduh dan ternaungi dari sinar matahari langsung dan curah hujan.
     Cupang aduan termasuk kelompok ikan yang membuat gelembung udara pada saat ingin kawin. Untuk itu diperlukan tanaman air agar cupang dapat menempelkan gelembung udaranya. Tanaman ini dapat berupa tanaman air yang berdaun lebar seperti eceng gondok (Eihornia crassipes) dan kiambang (Pistia stratiotes).  Setelah itu cupang adu dapat dimasukkan ke dalam bak pemijahan.

Budidaya Cupang Adu

     Untuk pemijahan , pemilihan induk jantan dan induk betina sangatlah perlu.
Selain keduanya cukup umur dan sehat, kita juga harus mengetahui asal usulnya. Biasanya indukan dipilih dari ikan cupang yang keturunannya sering menjadi juara di arena pertarungan (champion). Dengan demikian akan didapat hasil yang mungkin lebih baik dari induknya. 

 
Persiapan Induk Cupang
Kriteria cupang adu betina untuk induk harus matang kelamin atau umurnya sudah diatas lima bulan.
Selain itu usahakan induk betina dipilih dari lubuk yang telah menghasilkan jagoan.
Semua kriteria ini bertujuan untuk menghasilkan cupang adu yang berkualitas.

Penentuan jenis kelamin cupang aduan
- Tubuh cupang adu jantan berwarna cerah dan langsing
- Tubuh cupang adu betina berwarna agak pudar dan bertubuh gendut
- Sirip ekor cupang adu jantan relatif lebih besar dibanding cupang adu betinanya.
Sebelum dikawinkan, cupang adu jantan dan cupang adu betina harus dipelihara ditempat terpisah. Setelah keduanya siap memijah barulah keduanya dimasukkan kedalam tempat pemijahan.

Ciri induk cupang aduan jantan/betina siap dipijahkan
Cupang adu jantan
     - penutup insang tampak warna merah atau hijau menyala dan ikan sudah membuat gelembung gelembung udara.
Cupang adu betina
     - ditandai dengan perutnya yang tampak besar, warna tubuhnya pucat, dan tingkah lakunya jinak.

Cupang adu termasuk jenis ikan yang pilih – pilih pasangan. 
Belum tentu cupang aduan jantan dan cupang adu betina yang dijodohkan benar – benar mau kawin.
Kalau setelah empat hari dijodohkan tetapi belum ada perkawinan, maka keduanya tidak berjodoh.
Untuk itu perlu dicarikan induk cupang adu betina yang baru untuk menggantikan cupang adu betina yang tidak mau kawin agar pemijahan cupang adu dapat berhasil.